Asisten III Minut Jossy Kawengian Buka FGD Menyusun NSPK Pelayanan Kesehatan Primer

Minut408 Dilihat

Global1news.com, MINUT – Kementerian kesehatan direktorat layanan kesehatan primer menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam Menyusun Rekomendasi Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Pelayanan Kesehatan Primer, bertempat di Aula Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Minahasa Utara (Minut), Selasa (05/08/2025).

Plt. Asisten III Administrasi Umum Minut Drs. Jossy Kawengian MAP, mewakili Bupati membuka kegiatan FGD yang dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kesehatan Neli Mustika Sari SKM-MKM dan pembawa materi yakni, Dr. Rian Rachmat Nugraha MPh, A. Izul Jihad STR, Sos dan Lambang Wahyu Nugroho S.MAT.

FGD bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer, membangun kesepakatan dan konsensus, mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan primer.

FGD ini diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer di Kabupaten Minahasa Utara dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Asisten III Jossy Kawengian dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya FGD dalam rangka diskusi untuk menyusun rekomendasi norma standar prosedur serta kriteria terkait dengan pelayanan kesehatan yang bersih dan prima.

Kawengian mengatakan, karakteristik di Kabupaten Minahasa utara memiliki tantangan tersendiri, dimana di pulau-pulau terdapat beberapa pelayanan kesehatan yang sangat krusial, seperti Puskesmas di Tinongko dan Kahuku.

“Pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di pulau-pulau sangat diperlukan, mengingat banyaknya penduduk yang tinggal di area tersebut. Kami menyadari betapa sulitnya akses ke fasilitas kesehatan, terutama bagi mereka yang berada di daerah terpencil,” kata Kawengian.

“Diharapkan lewat FGD ini dapat menciptakan NSDK terkait pelayanan kesehatan dasar, dimana hal ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan kami juga berkomitmen untuk memperhatikan masalah kesehatan masyarakat, mulai dari penganggaran hingga tenaga kesehatan,” tutur Kawengian.

“Saat ini, kami masih mengalami masalah terkait kurangnya tenaga medis di wilayah kepulauan. Dalam ujian T3K yang telah dilaksanakan, sayangnya banyak yang tidak lulus, yang berdampak pada ketersediaan personil di fasilitas kesehatan kami,” lanjut Kawengian.

“Kami berharap adanya solusi untuk meningkatkan penanganan kesehatan primer, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan. Penanganan yang lebih serius dan fokus diperlukan agar setiap individu dapat memperoleh layanan kesehatan yang layak,” ujar Kawengian.

Sementara itu, perwakilan kementrian kesehatan direktorat layanan kesehatan primer Neli Mustika Sari mengatakan, dalam kegiatan FGD ini akan mengumpulkan data yang berguna untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, khususnya untuk daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih.

“Kami memohon agar daerah-daerah dengan kebutuhan khusus tetap diperhatikan, sehingga tidak ada satu pun wilayah yang terabaikan dalam hal pelayanan kesehatan,” katanya.Neli Mustika Sari mengharapkan koordinasi antara pemerintah daerah dengan pusat harus ditingkatkan untuk memastikan keberlangsungan program-program kesehatan.

“Kami berharap diskusi hari ini dapat memberi kita wawasan baru tentang keberlanjutan pelayanan kesehatan. Semoga kerjasama ini dapat memperkaya regulasi yang ada dan menjadikan layanan kesehatan semakin efektif. Mari kita ambil langkah positif untuk kesehatan masyarakat Indonesia,” ucap Neli Mustika.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kadis Kominfo Robby Parengkuan, Kadis PUPR Alfons Tintingon, Kadis PMD Fredrik Tulengkey, Kadis Capil Duddy Fatah, Plt Kadis Kesehatan Jane Simons dan para Kabid terkait.

(Ekin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *